Premanisme Masih Mengancam, Polres Wonosobo Ajak Warga Aktif Melapor

Wonosobo – Kepolisian Resor Wonosobo menyoroti tiga pola premanisme yang kerap terjadi di wilayahnya dalam konferensi pers Operasi Aman Candi 2025 yang digelar pada Kamis, 22 Mei 2025. Ketiga pola tersebut yakni penganiayaan, pemalakan, serta intimidasi yang berujung pemerasan.

Kapolres Wonosobo AKBP M. Akbar Bantilan, S.I.K., M.M., memimpin langsung jalannya konferensi pers yang dihadiri para jurnalis dari berbagai media. Dalam pemaparannya, Akbar menyebut bahwa ketiga bentuk premanisme itu menjadi fokus pengawasan karena berulang kali muncul dalam laporan masyarakat.

"Premanisme dalam berbagai bentuknya masih menjadi momok yang meresahkan warga. Kami akan terus menekan aktivitas semacam ini melalui operasi terpadu," kata Akbar.

Ia juga menegaskan komitmen Polres Wonosobo untuk menjaga situasi keamanan yang kondusif di seluruh wilayah kabupaten. Kapolres mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor bila mengetahui adanya tindak pidana, terutama yang berbau premanisme.

"Silakan hubungi Call Center Polri 110 atau langsung sampaikan kepada anggota polisi yang dikenal. Informasi dari masyarakat sangat penting," ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan, Polres mengandalkan peran aktif Bhabinkamtibmas dan Polisi Masyarakat (Polmas) di tiap desa. Pendekatan ini dinilai efektif membangun komunikasi dan deteksi dini gangguan kamtibmas.

Operasi Aman Candi 2025 merupakan bagian dari agenda rutin Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk menjaga stabilitas menjelang berbagai agenda penting di wilayah hukum masing-masing.


Comments

Popular posts from this blog

Sat Samapta Polres Wonosoboo Patroli kawasan Industi

Satgas Gakkum Operasi Aman Candi 2025 Amankan Terduga pelaku Premanisme

Unjuk Rasa Sopir Truk di Wonosobo Kondusif, Polisi Pastikan Tak Ada Tilang